Pages

السلام عليكم

Friday, April 22, 2011

Ia JuGa MaKhLuK CiPtAaN ALLAH..

mood : sedih, kecewa, bersalah, kesian

ape yang nk di pos hari ni?

Yang pasti itulah perasaan saya saat ini. kenapa? semua ini adalah kerana kucing. ya, memang saya suka kucing dan kucing adalah haiwan yang saya sangat sayang. Antara sebab kenapa saya sayang dan suka kucing adalah kerana kucing juga punya perasaaan, macam manusia. Kucing juga yang selalu jadi peneman kalau saya keseorangan dan teman berbual.

Wahai kucing2, sesungguhnya saya amat menyayangi kamu semua.









Kenapa tiba2 sedih pulak?
Usai solat zohor tadi, Allah izin terdengar perbualan jiran. Amat menyakitkan hati dan  mengecewakan. Sungguh, kata2mu telah meremutkan hatiku. Allah saja yang tahu.

Apa salah kucing sebenarnya?? Kucing tak ada akal macam manusia, kucing tak boleh berfikir macam manusia. itulah kelebihan yang Allah bagi kepada manusia. Jadi, janganlah dianiaya dan janganlah dipukul makhluk ciptaan Allah yang tak berdosa itu. kucing tu makhluk ciptaan Allah juga. kucing tu pun hamba Allah juga. kucing pun nak hidup juga. Di bumi ni, bukan tempat kita je, tapi tempat makhluk2 Allah yang lain juga. 

























bela kucing pun boleh jadi fitnah.. sedihnya.


apa yang nak dibuat dengan kucing2 ni? still memikirkan penyelesaian yang terbaik dalam masa yang sama untuk memelihara hubungan tetangga..




Hadis tentang kucing

Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Umar dari Nabi bersabda, "Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang dia kurung sampai mati. Dia masuk neraka karenanya. Dia tidak memberinya makan, dan minum sewaktu mengurungnya. Dia tidak pula membiarkannya dia makan serangga bumi."


Rasulullah s.a.w telah melihat wanita yang mengikat kucing ini berada di neraka manakala beliau melihat surga dan neraka pada shalat gerhana. Dalam Shahih Bukhari dari Asma' binti Abu Bakar bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Lalu neraka mendekat kepadaku sehingga aku berkata, 'Ya, Rabbi, aku bersama mereka?' Aku melihat seorang wanita. Aku menyangka wanita itu diserang oleh seekor kucing. Aku bertanya, 'Bagaimana ceritanya?' Mereka berkata, 'Dia menahannya sampai mati kelaparan. Dia tidak memberinya makan dan tidak pula membiarkannya mencari makan.'" Nafi' berkata, "'Menurutku dia berkata, 'Mencari makan dari serangga bumi.'"

Muslim meriwayatkan hadis Rasulullah s.a.w yang melihat seorang wanita yang mengikat kucing berada di neraka, dari Jabir. Di dalamnya terdapat keterangan bahwa wanita itu berasal dari Bani Israil. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa wanita itu berasal dari Himyar.



















Takhrij Hadis
Hadis tentang kucing dalam Shahih Bukhari dalam Kitab Bad'il Khalqi, bab jika lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang dari kalian, 6/356, no. 3318. Dan dalam Kitab Ahadisil Anbiya' no. 3482. Dan dalam kitabul Musaqah, bab keutamaan memberi minum, 5/41, no. 2365.

Hadis ini diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar dalam Kitabus Salam, bab diharamkannya membunuh kucing (4/1760, no. 2242-2243).

Hadis tentang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat seorang wanita yang mengikat kucing diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya dalam Kitabul Adzan dan Asma' binti Abu Bakar (2/231, no. 745) dan Kitabul Musaqah Abdullah, keutamaan memberi air minum, (5/41, no. 2364).

Adapun riwayat Muslim tentang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat wanita yang menyiksa kucing terdapat dalam Kitabul Kusuf, bab apa yang diperlihatkan kepada Rasulullah dalam shalat kusuf, 2/622, no. 904.



Penjelasan Hadis
Ini adalah kisah wanita Himyariyah Israiliyah yang mengurung seekor kucing, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum hingga kucing itu mati karena kelaparan dan kehausan. Ini menunjukkan kerasnya tabiat itu, betapa buruk akhlaknya, serta tiadanya belas kasih di hatinya. Dia sengaja menyakiti. Jika di hatinya terdapat belas kasih, niscaya dia melepaskan kucing itu. Dan sepertinya dia mengurungnya sepanjang siang dan malam. Ia merasakan haus dan lapar dengan suara yang memelas minta bantuan dan pertolongan. Suara dengan ciri tersendiri yang dikenal oleh orang-orang yang mengenal suara. Akan tetapi, hati wanita ini telah membatu dan tidak terketuk oleh suara pilu kucing itu. Dia tidak menghiraukan harapan dan impiannya. Suara itu melemah, lalu seterusnya menghilang. Kucing itu mati. Ia mengadu kepada Rabbnya tentang kezhaliman manusia yang hatinya keras dan membatu.

Jika wanita ini ingin agar kucing ini tetap di rumahnya, dia mungkin saja memberinya makan dan minum yang bisa menjaga hidupnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah menyampaikan kepada kita bahwa kita meraih pahala dengan berbuat baik kepada binatang. Jika dia enggan memberinya makan yang menjaganya dari hidup, maka dia harus melepasnya dan membiarkannya bebas di bumi Allah yang luas. Ia pasti mendapatkan makanan yang bisa menjaga hidupnya. Lebih-lebih, Allah telah menyediakan rizki bagi kucing tersebut dari sisa-sisa makanan orang, begitu pula serangga-serangga yang ditangkapnya.

Perbuatan ini telah mencelakakan wanita tersebut, sehingga dia masuk neraka. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat kucing itu memburu wanita yang menahannya di neraka. Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya. Beliau melihat itu manakala surga dan neraka diperlihatkan kepadanya pada saat solat gerhana.

Pengajaran dari Hadis:
  1. Besarnya dosa orang-orang yang menyiksa binatang dan menyakitinya dengan memukul dan membunuh. Wanita ini masuk neraka karena dia menjadi sebab kematian seekor kucing.
  2. Boleh menahan binatang seperti kucing, burung, dan sebagainya, jika diberi makan dan minum. Jika tidak mampu atau tidak mau, maka hendaknya melepaskannya dan membiarkannya pergi di bumi Allah yang luas untuk mencari rezekinya sendiri.
  3. Di akhirat, manusia diadzab sesuai dengan perbuatannya di dunia. Wanita ini diserang oleh seekor kucing di neraka dengan mencakari tubuhnya.
Sumber: diadaptasi dari DR. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, Shahih Qashashin Nabawi, atauEnsklopedia Kisah Shahih Sepanjang Masa terj. Izzudin Karimi, Lc. (Pustaka Yassir, 2008), hlm. 385 --388.


Tiada sebab mengapa kucing harus didera, disakiti, jika tidak kerana hati yang keras dan tidak bertimbang rasa. Memang hati yang keras tidak pernah mengenal mangsa, sama ada kucing atau manusia.

Menarik!
Dalam suatu peristiwa, tatkala seorang sahabat nabi bernama Abdul Rahman bin Sakhr menemui seekor anak kucing yang sedang mengiau kerana kehilangan ibunya. Beliau yang dalam perjalanannya menuju Masjid Nabawi, berasa kasihan kepada anak kucing itu, lalu mengambil dan meletakkannya dalam baju besar beliau. Sesampainya di masjid, baginda bertanya Abdul Rahman, apa dalam bajunya? Ia menjawab anak kucing yang kehilangan ibu, aku mengambilnya kerana kasihan padanya. Lalu baginda menggelarkan Abdul Rahman dengan Abu Hurairah (bapa kucing). Gelaran bapa kucing tidak sedikitpun menjejaskan maruah dan reputasi Abdul Rahman, malah inilah gelaran yang paling disukai tatkala namanya disebut, kerana nabi sendiri yang memberi gelaran itu. Selain itu juga, gelaran Abu Hurairah mengingatkan beliau kepada suatu amal soleh yang pernah dilakukannya menerusi pembelaan seekor anak kucing.

Suatu kajian pernah dilakukan di Universiti Atlanta di Amerika Syarikat terhadap pesakit-pesakit darah tinggi, didapati keluarga yang memelihara kucing lebih rendah tekanan darahnya berbanding keluarga yang tidak membela haiwan itu.

Menarikkan disebabkan kucing ada orang dimasukan ke dalam neraka, sebab kucing juga nabi menggelarkan Abdul Rahman bin Sakhr sebagai Abu Hurairah (bapa kucing) dan disebabkan kucing juga kajian menunjukan boleh mengurangkan tekanan darah tinggi dan stress. Kucing adalah haiwan yang begitu istimewa.
Menyayangi binatang adalah sebahagian daripada ajaran Islam yang syumul (lengkap)



Fakta-fakta ilmiah keistimewaan pada KUCING
Fakta pertama: Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteria. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.
Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar dapat membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta kedua: Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbezaan usia, perbezaan posisi kulit, punggung, bahagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.
Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan.
Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapati adalah:
.     Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
.     Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
.     Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
.     Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
.     Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Fakta ketiga: Dan hasil penelitian kedoktoran dan percubaan yang telah di lakukan di laboratorium haiwan, ditemukan bahawa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.
Bahkan di zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesihatan, selain itu membelai kucing juga boleh mengurangkan stress
Maklum balas Doktor Doktor yang Bergelut dalam Bidang Kuman
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di klinik Haiwan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahawa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, selanjutnya manusia 1/4 anjing, sedangkan kucing 1/2 manusia. Doktor haiwan di klinik haiwan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahawa kucing memiliki enzim pembersih yang bemama lysozyme.
Kucing tidak suka air kerana air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteria, seperti pada kawasan air (lumpur, genangan hujan, dll). Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Sisa makanan kucing suci, kisahnya;
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahawa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu.
Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.
Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu hairan?
Ia menjawab, “Ya.
Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),”. (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah.
Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.
Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahawa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.
Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bahagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing. (HR Al-Baihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni)
Hadis ini diriwayatkari Malik, Ahmad, dan Imam hadis yang lain. Oleh kerana itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya suci.
Lihat begitu luar biasanya kucing itu, bahkan sampai menjadi haiwan peliharaan kesayangan Nabi. Namun sayangnya banyak sekali dari kita yang berpandangan negatif tentang binatang ini, ada yang mengatakan kucing dapat menyebabkan asma kerana bulu-bulunya.
Kasihanilah kepada haiwan, jangan menzaliminya, jangan khianati pergerakan dan kehidupannya. Haiwan juga makhluk Allah yang ingin hidup bersama-sama manusia di bumi ini.

Kisah Dari Tanah Suci: Berkat Sayang, Muliakan Kucing

Sempena wukuf Arafah (18 Disember 2007) dan Hari Raya Korban esoknya (di Arab Saudi), 
disiarkan Kisah Dari Tanah Suci ini untuk iktibar bersama. Kisah ini mengenai seorang wanita 
Muslimah Melayu berasal dari Perak yang menunaikan haji kira-kira enam tahun lalu.

Wanita ini kerana sudah tua dan uzur, lutut pun lemah dan sentiasa sakit, menggunakan kerusi roda semasa
 
tawaf dan saie. Dia mengupah petugas Arab menolaknya, tujuh kali pusingan tawaf dan tujuh kali berulang 
alik antara Bukit Safa dan Marwah.

Beliau menunaikan tawaf rukun dan saie saja. Yang sunat tak mampu kerana uzur. Lagi pun wangnya hanya
 
cukup-cukup saja.

Namun, ada satu amalan mulia dimiliki Muslimah ini. Yakni mencontohi sunnah Nabi s.a.w., mengasihani dan
 
menyayangi kucing di desanya.

Dia amat suka memelihara kucing. Di rumahnya banyak kucing. Dia melayan makan dan minum kucing.
 
Dia pungut kucing yang dibuang orang, diberikan makan dan minum, dirawat dan dimandikan dengan sabun 
wangi.

Walaupun banyak kucing jalanan itu lemah, sakit, kurus kering atau lumpuh, tetap diambilnya untuk dirawat
 
di rumahnya. Ada yang berkudis dan sakit serius. Pendeknya rumahnya menjadi pusat kucing kurap.

Maka terkenallah rumahnya jadi pusat rawatan kucing. Mana-mana kucing yang mati dikuburkan
 
di kebunnya. Demikian begitu kasih Muslimah ini kepada makhluk Allah yang lemah lembut itu.

Justeru, ada kucing-kucing peliharaannya manja, gemuk dan sihat, serta cantik-cantik belaka, berkat
 
khidmatnya, yang ikhlas.

Tahun itu beliau berangkat, menunaikan haji dengan menggunakan perkhidmatan Tabung Haji. Gembira
 
dan sayu nian kalbunya, kerana hajatnya untuk ke Tanah Suci, solat di Masjidilharam dan melihat Baitullah 
di depan mata sudah terkabul sudah.

Ingin di hatinya untuk tawaf banyak-banyak seperti orang muda dan sihat. Tetapi apakan daya, lututnya
 
sakit manakala badan uzur. Setelah solat fardu sentiasalah beliau memanjatkan doa dan pertolongan Allah, 
agar hajatnya dimakbulkan.

Pada suatu hari, semasa hendak pergi solat di Masjidilharam dengan keadaan bertongkat, beliau terjumpa
 
seekor kucing yang kurus, comot, lemah dan lapar.

Apabila kucing itu hendak bangun berjalan, ia jatuh berkali-kali. Kasihan nian wanita tua itu melihat makhluk
 
Allah itu menderita dan sengsara di kota suci Makkah.

Lantas diambilnya kucing itu, diurutnya tubuhnya yang lemah itu. Dibelikan sebungkus nasi berlauk dan
 
diberikan minum air zam-zam yang murni.

Dengan takdir Allah, kucing itu pulih dan sihat. Kucing itu telah menggesel kaki Muslimah tadi, lalu menjilat
 
kedua-kedua tapak kakinya. Ajaib sungguh, kaki dan lututnya yang sakit tadi, tiba-tiba menjadi sihat dan kuat, 
seperti orang muda.

Muslimah tua tadi dapat tawaf sebanyak-banyaknya, ikut suka hatinya. Tertunailah hajat yang terbuku di
 
hatinya selama ini, berkat menolong seekor kucing di Makkah yang mulia itu..

Setelah tawaf wida (selamat tinggal) dan menziarahi Masjid Nabawi, hajah yang solihah tadi berserta
 
rombongannya bersiaplah untuk pulang ke Malaysia.

Sewaktu hendak menaiki tangga pesawat di Jeddah, Muslimah tua tadi terlopong melihat seekor kucing
 
yang mirip kucing yang ditolongnya sewaktu di Makkah dulu.

Kucing itu duduk di sisi tangga pesawat itu sambil matanya merenung sayu padanya. Apabila Muslimah
 
tadi sampai ke anak tangga teratas, kucing tadi ghaiblah daripada pandangannya.


janganlah dibenci kucing!! kucing juga haiwan kesayangan Rasulullah s.a.w.
saya sayang kamu, maafkan saya andai ia terpaksa... maafkan saya.


No comments: