Setitis air mata yang menitis dari kolam mata menyucikan hatiku dan memberiku pemahaman rahsia kehidupan.
Seulas senyum yang terukir di bibir menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan.
Ketika awan berarak menghamparkan langit malam, tiba bunga menguncupkan kelopak dan memeluk kerinduannya. Tatkala pagi menghampiri, ia membuka bibirnya demi menyambut ciuman matahari. Sungguh indah.
Namun yang indah itu tidak selamanya
Segala yang berupa sempurna kan berkurang pada akhirnya
Maka janganlah terperdaya oleh indahnya perhiasan dunia
Maka janganlah terperdaya oleh indahnya perhiasan dunia
Sungguh pahit, semua ini meluluhkan segala hati
****
Setiap fajar pagi dan tirai malam menjelang aku terusik,
Sebab namaMu sentiasa terlantun
NamaMu mengirimkan semangat ke dalam qalbuku..
Sebab namaMu sentiasa terlantun
NamaMu mengirimkan semangat ke dalam qalbuku..
Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri ketika bersamaMu. Oh Penawarku, hatiku pulih jika bersama denganMu. Tapi kadang, diriku tercerai dengan adanya fana dunia. Hasratku adalah kembali bertaut denganMu, melabuhkan rindu yang tersangkut di pohonan dunia.
Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting dalam zikir kepadaNya. Lihatlah pepohonan ini! Semuanya gembira bagaikan sekumpulan kebahagiaan. Sebab engkau telah merasakan bagaimana nikmatnya.” Aku bahagia dan tenang melihatnya. Hatiku damai.
Di manapun, segalanya akan sampai pada jawapan “YA” dalam pertanyaan : “Bukankah Aku ini Robbmu ?” Allahuakbar! Semuanya milikMu.
Sujudku hanya padaMu
Tangisku dikelilingi cahaya
Ku berserah diri padaMu
Taubatku yang selama ini dipenjara dosa-dosa hidupku
Kesedihan merapati jiwaku
Keresahan sentiasa melingkupkan diriku
Meronta-ronta tercari-tercari dalam penjara sendiri
Ya Robb, tangisan ini dan keangkuhanku yang memusnahkan segala keimanan diriku
membawaku bertemu sujud kembali kepadaMu
menginsafi selama ini aku amat sedih
Tangisku dikelilingi cahaya
Ku berserah diri padaMu
Taubatku yang selama ini dipenjara dosa-dosa hidupku
Kesedihan merapati jiwaku
Keresahan sentiasa melingkupkan diriku
Meronta-ronta tercari-tercari dalam penjara sendiri
Ya Robb, tangisan ini dan keangkuhanku yang memusnahkan segala keimanan diriku
membawaku bertemu sujud kembali kepadaMu
menginsafi selama ini aku amat sedih
sedangkan aku amat rindu padaMu...
No comments:
Post a Comment